Sejarah Perkembangan Kalkulus Integral
Sejarah perkembangan kalkulus ini dapat dibagi menjadi
3 periode zaman, yaitu: zaman kuno, zaman pertengahan dan zaman modren.
Pada periode zaman kuno
Kalkulus integral terlahir lebih dari 2.000
tahun yang lalu. Tetapi beberapa pemikiran tentang kalkulus integral pada saat
itu tidak dikembangkan dengan baik dan sistematis Perhitungan volume dan luas
yang merupakan fungsi utama dari kalkulus integral bisa ditelusuri kembali pada
Papirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM) di mana orang Mesir menghitung volume
piramida terpancung. Ditambah lagi oleh Archimedes mengembangkan pemikiran ini
lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai kalkulus integral. Kemudian pada masa itu bangsa Yunani juga mencoba
menentukan luas dengan suatu proses yang disebut dengan metode pengeringan.
Pada periode zaman
pertengahan
Pada zaman pertengahan
ini, matematikawan India, Aryabata, menggunakan konsep kecil tak terhingga
yaitu sekitar tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam persamaan
differensial dasar. Persamaan ini mengatakan Bhaskara II pada abad ke-12 untuk
mengembangkan bentuk awal turunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil tak
terhingga dan menjelaskan bentuk awal dari “teorema rolle”.
Namun sekitar tahun 1000,
matematikawan Irak Ibn al-Haytam (Al-hazen) merupakan orang pertama menurunkan
rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat dengan menggunakan induksi
matematika. Dia mengembangkan suatu metode untuk menurunkan rumus umum dari
pangkat integral yang sangat penting dalam perkembangan kalkulus integral. Pada
abad ke-12, seorang Persia Sharaf al-Din al-Tusi menumukan turunan dari fungsi
kubik, sebuah hasil yang sangat penting dalam kalkulus differensial. Pada abad
ke-14, Madhava bersama dengan matematikawan astronom dari mazhab astronomi dan
matematika kerala menjelasakan kasus khususnya dari deret taylor yang
ditulis dalam teks Yuktibhasa.
Pada periode zaman
modren
Pada zaman ini diawali
pada abad ke-17 di Jepang oleh matematikawan seperti Seki kowa. Di Eropa
beberapa matematikawan seperti John Wallis dan Isaac Barrow yang memberikan
terobosan dalam kalkulus. Pada tahun 1668, James Gregory membuktikan sebuah
kasus dari teorema dasar kalkulus. Kemudian Liebniz dan Newton
yang merupakan dua orang ilmuan penemu kalkulus. Newton mengaplikasikan
kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz mengembangkan
notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang. Sejak itu, banyak
matematikawan yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan lebih lanjut
dari kalkulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar